Selasa, 12 Juli 2011

Hanya Soal Berbeda Perspektif Saja


sore ini, gue YM-an sama siddha, dan dia tiba-tiba ngasih gue sebuah link. siddah bilang, katanya itu tulisan bagus, tulisan kritis. Hm... Sebenernya ada benernya juga. Tapi terus terang, gue cuma setengah setuju sama apa yang dibilang sama blog tersebut.

Beberapa hal yang ngga gue setujuin antara lain kesukaan Gubernur mejeng. Ya udah lah yaa, biaran aja. Apa urusannya coba? Maksudnya, itu kan ketidaksukaan sepihak menurut saya. Di setiap individu, pasti terdapat figur-figur yang memang tidak disukai, nah, mungkn Pak FB ini adalah salah satu orang yang tidak disukai sama si penulis. Jadi ya namanya udah ngga suka, ya biar fotonya ngga mejeng dimana-mana, ga suka ya pokoknya ngga suka, titik.

Kedua, persoalan mengenai kehadiran anak-anak dalam iklan Jakarta Great Sale. Menurut saya itu bukan masalah. (Lagi-lagi) menurut saya, ini hanya soal sentimen belaka. Karena, orang tua mana sih yang ngga mau membelanjakan anaknya? Orang tua mana yang ngga pengen, anaknya bisa membeli apa yang mereka nginkan? Kalau memang mereka memang memiliki kelebihan uang untuk sesekali memenuhi keinginan anaknya? Ya justru menurut saya inilah saatnya. Ya ketika JGS tu. Kenapa? Karena harganya yang murah. Orang tua mungkin tidak bisa membelikan keingnan dan kebutuhan anaknya ketika barang tersebut tidak mendapat potongan harga, nah, sekarang ketika harganya sedang diskon 50%, orang tua memiliki cukup uang, dan anaknya menginginkan, mengapa tidak?

Ketiga, penulis blog tersebut membandingan iklan JGS dengan Singapore Great Sale 2011. Menurutnya, SGS lebih bagus karena tidak ada figur perdana mentri dan anak-anak dalam iklan mereka. Loh? Kalo Jakarta juga melakukan hal yang sama, apa tidak dicap ikut-ikut? SGS kan pertama kali diadakan pada tahun 1993, sedangkan JGS baru dilangsungkan pertama kali pada tahun 1999. Kalo sama, idenya sama, penempatan tanggal yang nyaris sama, dan iklan juga sama? Bukankah lebih memalukan?

Menurut pandangan saya, dalam iklan tersebut, pembuat iklan berniat untuk menjelaskan bahwa tidak hanya barang-barang yang dikonsumsi oleh usia dewasa saja yang mendapat diskon saat JGS, melainkan diskon mencangkup seluruh produk, baik dari usia balita sampai nenek-kakek sekalian. Ah, lagi-lagi ini soal persepsi dan cara pandang dan tingkat sentimen semata sih menurut saya. :p

Saya pribadi, tidak memiliki ketidak sukaan kepada pak FB, karena saya tau, betapa sulitnya mengatur warga Jakarta, orang Jakarta yang mintanya banyak tapi kalo diatur malah ngomel balik. Coba? Apa kita tidak pernah mencoba berfikir seandainya kita yang jadi Gubernur Jakarta? Dikata gampang kali? Apa cukup 5 tahun untuk membenahi sampai jadi suber gaul binti funky? Apa cukup 5 tahun membuat Jakarta jadi bersih dan tidak macet? Saya rasa sulit. Saya yakin pasti ada maksud yang baik dari setap keputusan yang ambil oleh pemerintah Jakarta.

Yah, begitulah, sekian komentar saya soal tulisan beliau. Tentu tidak ada yang salah maupun benar dalam setiap tulisan kami. Yah, namanya juga anak muda :p. (image from here btw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar