Kamis, 30 Juni 2011

hampir berakhir

nyaris berakhir.


dalam sebuah perjalanan, tentu akan terdapat akhir pada ujung perjalanan tersebut. Bisa jadi akhir tersebut menjadi jembatan kepada sebuah awal yang baru. Awal dari cerita lain menuju sebuah proses yang tidak kalah menarik.

Minggu depan, mungkin saya akan menemui akhir saya. Bukan akhir hidup, melainkan akhir cerita. Akhir cerita saya sebagai mahasiswi perantau. Minggu depan saya akan kembali ke Jogjakarta untuk mengambil beberapa barang saya yang tertinggal.

Menjadi seorang perantau tidak pernah terlintas sedikitpun dibenak saya dulu. Sebagaimana anak-anak SMA lain yang muluk dan dibayang-bayangin oleh nama keren Universitas Indonesia, depok adalah tujuan utama saya dalam melanjutkan kuliah.

Sebagai seoarang siswi SMA yang sangat malas dan sangat anti terhadap angka, saya hanya tertarik dengan jurusan Sastra Inggris dan Sastra Indonesia. Tapi sebagai anak yang penuh perhitungan pula, saya segera berpikir, mau jadi apa saya nanti sebagai lulusan sastra?

Akhirnya saya segera melihat jurusan-jurusan lain di universitas yang tidak memerlukan matematika dalam proses belajar mengajarnya. Pilihan saya jatuh kepada komunikasi (jurusan hipster kala itu), sejarah, dan antropologi.

Terus terang, saya orang yang amat sangat susah menghapal. Pada dasarnya, meskipun saya tidak suka sama sekali dengan matematika, tapi logika saya lebih baik dibanding dengan daya ingat saya. Mencari angka dengan menggunakan rumus sebetulnya lebih mudah untuk saya, namun ya emang dasar saya malas dan tidak rajin, saya pun ogah berhubungan lagi dengan mata pelajaran yang satu itu.

Pada saat saya duduk di bangku 3 SMA, guru sejarah saya adalah orang yang sangat saya sukai. Entah bagaimana cara beliau mengajar, tapi saya bisa menghapal semua yang beliau ceriterakan tanpa susah payah. Imbasnya, nilai sejarah saya berturut-turut mendapat 9 di rapot. Lain halnya dengan guru Antropologi saya. Beliau adalah guru paling galak se-SMA saya. Karena saya ketakutan setengah mati, saya pun jadi pintar sekali antropologi, karena saking takutnya disuruh jawab ketika pelajaran berlangsung, tanpa disuruh pun saya sering menghapal pelajaran tersebut. Akhirnya (lagi-lagi) nilai saya pun 9 di rapot.

Saya sebetulnya bingung, jurusan apa yang sebaiknya saya ambil di jenjang perkuliahan nanti? Apa sih yang dipelajari di jurusan Komunikasi? Lalu, apabila saya mengambil jurusan Sejarah dan Antropologi, apa memang, saya menyukai kedua jurusan tersebut? Pada dasarnya saya tidak menyukai sejarah dan antropologi, nilai saya di SMA bagus itu karena ada sebabnya. Saya khawatir, bagaimana jika nanti di bangku perkuliahan tidak ada dosen yang dapat mengajar dengan enak? Bagaimana jika nanti, tidak ada dosen yang mengajar dengan galak? Bagaimana caranya saya dapat meraih nilai sempurna sebagaimana ketika saya duduk di bangku SMA?

Akhirnya, komunikasi dan sastra Inggris menjadi dua pilihan utama saya. Pertama, saya pilih Komunikasi karena saya tau itu jurusan super nyampah se jagad raya, tentu sangat pas dengan tabiat saya yang nyampah, dan kedua, saya pilih Sastra Inggris karena dari saya kecil bahasa Inggris sudah menjadi bahasa kedua yang paling saya sukai. Mengenai pilihan ketiga, akan saya cari apa jurusan yag peringkatnya paling rendah, biar saya bisa diterima. (Ya, dari dulu memang rasa percaya dulu saya akan kemampuan saya sendiri sudah sangat kecil). Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa saya tidak mempertimbangkan jurusan Ekonomi?

Pertama, sumpah mati saya benci sekali akuntansi. Lebih dari 5 kali saya ulangan Akutunsi berakhir dengan nilai NOL besar karena saya salah di nomer satu di jurnal saya. Sehingga berakibat pada salah semua lah semua jurnal saya kebawah.

Kedua, saya NGGA PERDULI sama sekali dengan apalah teori ekonomi bla bla bla. Satu-satunya dari pecahan pelajaran ekonomi (dulu waktu SMA mata pelajaran ekonomi untuk jurusan IPS dipecah tiga agar lebih spesifik, yaitu Akuntansi, Ekonomi, dan Ekonometri) yang saya sukai adalah Ekonometri. Dan itupun karena menghitung. Selebihnya, ngga deh.

Alasan terakhir adalah karena jurusan ekonomi (apapun itu) adalah jurusan dengan peminat terbanyak selain kedokteran di setiap Universitas Negri. Jadi dengan kata lain? Persaingan untuk mendapatkan kursi di jurusan ekonomi di PTN buat saya amat sangat mustahal dengan kemampuan otak saya. Jadi ekonomi memang dari awal tidak pernah masuk ke dalam daftar jurusan impian saya.

Dan jadilah, saya tulis Komunikasi sebagai pilihan pertama, Sastra Inggris sebagai pilihan kedua, dan Sejarah di urutan ketiga. Tentu karena sejarah adalah jurusan dengan peminat terendah selain Sastra Nusantara dan Sastra Jawa.

Saat itu, UM UGM adalah ujian masuk PTN yang diadakan paling awal, sebelum UM Unpad dan ujian masuk D3 UI. UGM tidak pernah masuk ke dalam perhitungan saya. Dari awal, Universitas yang saya incar adalah UI dan UnPad. Tentu karena jurusan idaman saya adalah Komunikasi. Menurut statistik tahun itu, Komunikasi UI menempati urutan pertama di seluruh Indonesia dengan presentasi jawaban yang dibutuhkan sebanyak 48% dan di peringkat kedua adalah Komunikasi UnPad dengan prosentase yang dibutuhkan adalah lupa. Ya pokoknya begitulah. Kemudian UGM, yang ngga dijagokan ada di urutan ketiga dengan presentase yang lupa juga.

Tapi emang dasar, saya sungguh beruntung tau-tau diterima di UGM. Pilihan pertama pula. Ya sudah, dasar malas mencari universitas lain, saya pun fix memantapkan hati untuk pindah ke Jogja dan menjadi mahasiswi disana.

Kala itu bulan Agustus 2006. Pertama kali saya datang ke Jogja, Jogja sedang musim dingin. Saya ingat sekali kala itu saya hobi banget siang malam naik motor kelayapan dan engga pake jaket. Saya selalu ngomel di siang hari karena cuaca yang sangat sangat panas, dan selalu menggigil kedinginan sampai gigi saya gemeletukan karena luar biasa dingin.

Pindah ke Jogja berarti banyak hal untuk saya, pertama: mandiri. Saya harus cuci baju sendiri.. bersihkan kamar sendiri.. cari makan sendiri.. mengurus apapun sendiri... apapun sendiri. Tidak boleh malas, dan tidak boleh manja.

Kedua: kebebasan. Saya terbiasa untuk meminta persetujuan orang tua saya dalam setiap hal dalam hidup saya. untuk bermain, ikut kegiatan ini itu, dan banyak hal lainnya. dan untuk pertama kalinya, saya bebas untuk melakukan semua hal yang saya inginkan. tapi dengan batasan tentunya.

ketiga dan yang terpenting adalah, saya harus mulai melihat kenyataan hidup. Bahwa hidup tidak semanis ketika saya sekolah dulu. saya terbiasa memiliki teman yang baik, manis, dan sebagainya. namun ketika pada akhirnya kamu menghabiskan waktu nyaris 24 jam sehari dengan temanmu, kamu akan mengetahui watak asli mereka, itulah pelajaran paling berharga yang saya dapat ketika saya berada di Jogja.

Hampir 5 tahun lamanya saya menghabiskan waktu disini. Disini, sebagian hati dan pikiran saya tertinggal. Jogjakarta, yang pada awalnya adalah sebuah kita yang malas sekali saya datangi, bahkan ketika saya pulang kampung, sudah menjadi tempat yang akan saya datangi lagi ketika saya punya waktu nantinya. tenangnya jogjakarta sudah menggantingkan bising dan ruwetnya jakarta yang dulu menjadi favorit saya. saya menjadi selalu ingin tinggal dan terus tumbuh di kota tersebut. jogjakarta sudah mencuri hati saya.

Dan akhirnya, ketika perjuangan saya mendapatkan gelar s1 saya selesai, saya pun harus kembali ke kota asal saya. akhirnya saya bertemu dengan ujung perjalanan saya. jogjakarta sudah menjadi sebuah kota yang indah, manis dan pahit dengan segala cerita yang dimilikinya.

Selamat tinggal Jogjakarta, doakan saya, untuk menggapai cita, dan saya bisa kembali kesana. :)

Jumat, 24 Juni 2011

merger

oh... sekarang apple sama blackberry jadi BFF to...

iye bal. iye!

Top 5 Things

waktu di Jogja, saya dan seorang teman bernama siddha suka mainan yang namanya "today's top 5". Di permainan ini, kita harus nyebutin apa-apa aja yang menjadi 5 tertatas. nah, setiap hari tema yang ditentukan pastilah beda. berhubung sekarang saya sudah berdomisili di Jakarta (belom official sih, soalnya mobil sama 3 dus baju masih ketinggalan di Jogja) tapi saya ga tau kapan saya bisa main 5 top things lagi sama doi.

Nah, berhubung sekarang saya sedang di Pamulang, dimana koneksi internet lagi mantap sekali dan saya masih nungguin download-an Amazing Race selesai, jadi saya mau mainan top 5 things sendirian.

Tema hari ini adalah 5 tempat yang lagi pengen banget saya datangi sekarang (di Pulau Jawa):

1. Transstudio Bandung
udah lama banget saya kepengen ke Makassar buat dateng ke Trans Studio. Tapi apa mau dikata, tiket pesawat ge ke Australia bahkan jauh lebih murah dibanding tiket ke Makassar. Jadi sampai sekarang, keinginan buat dateng ke Trans Studio cuma bisa manari-nari di pikiran aja. Tapi emang dasar rejeki kali ye, tiba-tiba entah atas dasar apa Trans ngebuat cabang dari Trans Studio yang berlokasi sangat dekat dari Jakarta, yaitu di Bandung.
Sebenernya saya sayangkan banget sih, kenapa mesti pilih lokasi di Bandung coba? Bandung kan macet banget? Kenapa ngga milih lokasi kaya Jerudong (Brunei Darusallam), dia berlokasi agak jauh dari keramaian, jadi untuk mencapai tempat tersebut kita mesti naik mobil lagi. Nah, seandainya aja Trans Studio ada di Garut atau Tasik, pasti asik banget tuh. Kalo bisa di Kebumen ya ngga papa. Lumayan, Itung-itung sekalian saya pulang kampung. Tapi yaudahlah ya, udah terlanjut dibangun di Bandung ya mari segera kita jambangi.

2. Snow World.
Sumpah mati silahkan panggil saya kampungan. Sial se sial sialnya ketika seluruh keluarga saya sudah kesana saya belom pernah kesana. Saya beneran kepengen banget kesana, tapi ternyata yang di Ancol (dulu keluarga saya datengnya yang di Ancol) cuma sementara, dan sekarang katanya ada Snow World di BSD. Sebenernya sih ke BSD gampang banget, tapi saya belom nemuin orang yang mau diajak kesana. Alasannya klasik dan ngepet, "gue udah pernah tuh!". Asu,

3. Karimun Jawa
Ini ya ampun deh bener-bener. Dari tahun lalu kali saya mau kesana. Dari akhirnya si Shary pergi duluan, dan kemaren nyaris pergi sama Butet sampe ternyata saya harus berangkat ke Brunei dan akhirnya gagal, akhirnya sampe detik ini saya belom kesampean juga buat dateng ke tempat yang namanya Karimun Jawa. Esumpe deh, saya rasa sampe tu Karimun Jawa pasirnya udah ga putih lagi saya baru sempet kesana deh.

4. Gunung Bromo
I blame FTV for this! Sompret lah emang FTV tuh nyari tempat syuting yang bagus-bagus, bikin mupeng aja. Yang aling saya pengen datengin sih sampe ini adalah Gunung Bromo, soalnya (dari gambar) tempat ini keren banget, dan katanya dingin banget juga. Hyuuu... Ga sabar ga sabar pengen kesana. Sekalian mampir Surabaya juga deh, soalnya sampe saat ini saya belom pernah ke Surabaya, hahaha.

5.Grand Canyon
Kemaren nyarissssss aja saya nekat berangkat sendirian ikut tour sama Laguna ke sini. Tapi apa daya, duit saya terlalu mepet jadi saya harus menomersatukan perut, fufufu.Yang menyebalkannya lagi, adik saya bahkan sudah pernah kesana. Aduh... ngiri bro..


Yah, sekarang saya masih kere, jadi saya belum bisa mewujudkan keinginan jalan-jalan saya (padahal lagi nganggur). Tapi tenang, Insya Allah saya mau ke Bandung hari selasa depan (doain aja moga-moga jadi), setelah sebelumnya mau berangkat hari senin tapi hotel penuh semua, akhirnya saya berhasil membooking 3 kamar di Savoy Homann Bandung.



Teman-teman di Bandung, culik gue doooooonggggg!

Senin, 20 Juni 2011

fu



i'm only in it for the hot dudes.

another short obsession

image from here


kadang-kadang, kalo lagi ngeliat koleksi-koleksi dari desainer terkenal yang aneh, gue rasanya kepengen banget coba. saat ini gue lagi diet ketat. (boong deng. diet insya allah tepatnya). maklum, gue lagi tergila-gila nonton ANTM, jadi obsessed punya badan size zero kaya mereka.

yah, gue ngga tau sih obsesi gue ini akan bertahan berapa lama, tapi mumpung gue lagi kepengen, ya gue kerjain dulu aja deh. nanti kalo udah ngga kepengen kan jadi ngga gendut-gendut amat gitu.

beberapa kali gue ketemu orang yang udah lama ngga ketemu gue, pasti bilang kalo gue gendut deh sekarang. ya emang sih hahahaha. secara gue makan magnum sehari tiga kali. gimana ga mau ngebludak tuh badan gue. makanya, gue lagi berusaha untuk puasa. biar rada kurus gitu.

pokonya, kemes ngga lemes kudu gue jalanin. gue harus bisa make baju kaya di atas!

We. People

gue baru aja selesai nonton Amazing Race Asia 4. dan sebel banget rasanya ngeliat si Natsha di tantangan terakhir, Kalo emang bokapnya ngga mau, kenapa bukan dia aja coba? Gue rasa kalo dia marah dan nangis nyalahin bokapnya itu ngga adil banget, secara dia juga ngga mau kan ngelakuin tantangan itu?

image from here

Kalo gue lihat secara garis besar, gue sebagai sesama orang Indonesia merasa malu. Soalnya, udah jadi kebiasaan orang Indo banget gitu untuk melakukan hal-hal dibawah ini, misalnya:

1. Males
gila. siapa yang ngga tau kalo orang yang mempunyai darah melayu itu punya sifat malas yang luar biasa besarnya? Dibandingkan dengan ras lain, gue rasa ras Melayu lah yang paling males. Gue ngga ngomong orang Indo secara spesifik ya, tapi lebih ke orang Melayu secara general. di Asia sendiri ada beberapa negara yang perawakannya mirip dengan orang Indo (ngga usah disebutin kali ye negara mana aja). Gila, orang Melayu itu, maunya hidup gampang, hidup enak, tanpa harus bersusah payah. Ya emang ngga semuanya sih, tapi ya banyak dari mereka yang kaya gitu. Gue sebagai orang melayu (juga) mengakui bahwa terkadang gue juga melakukan hal seperti itu.

2. Suka Menyalahkan
LEmpar batu sembunyi tangan. Pepatah mana lagi coba kalo bukan dari Indo? Dikit banget dari orang kita yag mau berlapang dada untuk mengakui kesalahannya. Semuanya takut untuk menanggung hukuman yang akan diberikan kalo ketauan melakukan sebuah kesalahan. Jadi ya, daripada kena getahnya mendingan juga nyalahin orang lain. Terserah deh gimana nasib tu orang, yang penting gue dulu deh. Haduh. Kapan mau maju kalo gitu.

3. Boros
Hobi foya-foya. Ih, Indonesia banget gitu loh. Gila sampe pedagang di Hongkong aja bisa bahasa Indonesia men. Apalagi alesannya kalo bukan orang Indonesia yang hobi belanja dan buang-buang duit? Pokonya, nyarinya males, tapi ngebuangnya hobi. Soal bisa makan ga bisa makan, ntar dulu deh, yang penting abisin dulu duit yang dipunya buat seneng-seneng. Malahan juga, ada beberapa orang yang sampe ngutang cuma buat memenuhi hasrat mereka buat hura-hura. Ckckckckck.

4. Hobi Ribut
Entah kenapa, tapi orang Indonesia tuh hobi banget ribut menurut gue. Ampe kemaren, gue liat di berita anak SD aja tawuran. Bayangin coba! anak SD! Kalo dari bocah aja yang jadi bekel buat menuntu ilmu itu celurit sama parang sama golok, gimana pas SMP? Bawa pistol kali. Sma bawa bom, Kuliah bawa nuklir. Lulus kuliah tinggal nama deh. Orang Indo tuh cenderung ga suka dengan apa aja yang ngga sesuai dengan keinginan mereka. Lupa kali ye kalo Indonesia itu memiliki penduduk terbanyak ke3 di dunia. Dikata ga pengeng kali kuping kudu dengerin permintaan semua orang. Mungkin emosi orang Indo lebih cepet tersulut karena di sini panas banget kali ya? Namanya juga negara yang berada di garis katulistiwa. Boro boro deh bsa ngerasain salju. Saban ujan aja kadang-kadang sambil panas terik, Maka dari itu, karena udara yang panas bikin orang jadi cepet emosi (kayanya).

5. Hobi nuntut
Pokonya, gue mau begini! Mboh piye carane! Begitu tuh kira-kira orang Indo. Semua mua mau, semua-mua minta, semua mua pengen. Pokonya nuntuk hak dulu! Kewajiban sih insya allah deh kalo Tuhan mengijinkan. Tapi seringnya sih Tuhan udah mengijinkan, tapi lagi-lagi disabotase sama manusianya itu sendiri. Capek deh.

6. Sombong dan suka pamer
Kayanya dari jiwa tiap orang tuh ada rasa kurang gitu. Kurang merasa diakui.. kurang merasa dapet perhatian... sehingga mereka cenderung untuk membangga-banggakan apa yang mereka punya. Dan sering banget menceritakan apa yang mereka miliki, atau achivement-achievment apa yang sudah mereka dapet. Emangnye, gue mau taoo??? Gak penting kali aahhhhh...

Yah gitu lah. Gue sebagai warga negara Indo juga mempunya sifat2 yang gue sebutkan di atas (pastinya). Apalagi soal yang males, ih gue juaranya deh pokonya. Tapi ya, yag namanya manusia, ga luput dari kesalahan. ga kan cyiiiinnn...

songitude

Lagu.
Lagu adalah penyemangat hidup.
Lagu adalah bumbu hidup.

Kalo misalnya lagi pengen mati karena abis putus... Dengerin lagu.. Efeknya bisa jadi lebay... Bisa jadi semangat banget tiba-tiba jadi orang paling tegar dan berlapang dada sedunia, tapi bisa juga jadi orang paling terkasihani dan paling terpuruh sedunia...

Lagu adalah sahabat.
Lagu adalah musuh.

Apa sih yang selalu ada di sekitar kita komplain akan apapun? Ngga pernah protes akan hidup kita, akan tindakan-tindakan bodoh yang pernah kita lakukan, tapi bisa menyemangati saat kita merasa jatuh. Disaat mungkin tidak ada teman yang menemani, ada lagu yang menjadi sahabat kita. Lagu tidak meminta timbal balik. Lagu tidak minta di pahami. Lagu senantiasa mengiringi. Baik sedih, maupun senang.

Lagu adalah tempat penyimpanan.
Lagu merupakan memori.

Banyak lagu yang mengiringi momen-momen tumbuh kembang setiap indovidu. Tentu tidak hanya satu ataupun dua lagu saja. Bisa puluhan, bahkan ratusan. Sebuah lagu yang terdengar dapat mengembalikan kenangan-kenangan kita yang bahkan tidak penah lagi kita ingat. Begitu mendengar satu atau dua bait dari sebuah lagu, tiba-tiba sebuah kenangan pun timbul. Dan seringkali berakibat pada kosongnya mata seseorang, diiringi dengan cengiran aneh atau kemuraman mendadak.

Dan untuk saya, lagu adalah obat.

Saya tidak perlu berbicara banyak. Perasaan saya sudah dapat terwakili oleh bait demi bait lagu yang saya dengar. Tak perduli apakah itu lagu picisan, ataupun lagu lagu yang didengarkan oleh kaum hipster. Yang penting adalah bagaimana dengan mendengar lagu tersebut, sedikit demi sedikit kita dapat merasa bangkit. Merasa mendapat sedikit kekuatan. Merasa mampu untuk terus berjuang.

Lagu adalah impian.
Lagu adalah teman.
Lagu adalah.

"i don't wanna cry, it's not my style.. i just wanna sing, let me sing, yaeyayeaaaa...."
- LCMDF, Time (Have I Lost My Mind)

alat doraemon

Dari berbagai macam alat ajaib Doraemon, ada satu alat yang gue harap bisa jadi kenyataan. Alat itu adalah "Alat Penukar Sakit".

Jadi, alat itu tuh bentuknya kaya tongkat Mayoret gitu, tapi kalo dipegang di dua sisi, penyakit orang yang satu bakalan pindah ke badan orang yang ada di sisi lainnya, dan orang yang tadinya sakit bakalan sembuh sebagaimana keadaan orang yang disisi satunya.

Alasan gue pengen banget alat ini beneran di ciptain adalah... karena gue kesel... banget ngeliat orang-orang yang sering ngeluh. Karena palanya pusing lah, batuk dikit kaya tenggorokannya mau lepas lah, keseleo dikit kaya lumpuh lah... Biar mereka tuh ngehargai orang yang sakit beneran. Biar mereka tau, dan mereka menyadari bahwa sakit yang mereka rasakan itu jauh ngga ada apa-apanya di bandingkan dengan sakit yang banya orang lain rasakan.

Gue yakin, yakin seyakin-yakinnya, kalo orang yang ngeluh, "aduh... kaki gue pegel banget nih kaya mau lepas..." terus disuruh tukeran sama orang yang mengidap kanker tulang yang kakinya kudu di amputasi, pasti dia bakal malu. Bakalan malu se malu-malunya. Dan dia bakalan lebih menghargai hidup yang dimilikinya.

Selain itu, menurut gue alat ini bakalan berguna banget selain buat hal sepele kaya gitu. Banyak orang di dunia ini yang bahkan engga menginginkan nyawanya, dan cenderung untuk menyia-nyiakannya begitu aja. PAdahal, di lain sisi, banyak orang yang setengah mati berusaha untuk sembuh, terus berjuang untuk terus melihat matahari pagi, terus berjuang untuk teruda dapat melihat senyuman orang-orang yang menyayanginya, dan juga untuk terus memberikan senyum kepada sekitarnya. Bukankah akan lebih menarik apabila kedua orang tersebut bertukar posisi?

Tentu akan menjadi sebuah hal yang menarik apabila suatu saat nanti, ada lembaga khusus yang akan menangani orang-orang yang secara sukarela menukar hidup "sehat"nya kepada mereka yang memang menginginkannya. Gue yakin, pasti nantinya angka bunuh diri di dunia akan menurun.

Selasa, 07 Juni 2011

RIP DR.

hari ini gue mendengar kabar yang menyedihkan. sampai saat ini gue berumur 22 tahun, gue belum pernah mendapat kabar ada kerabat seumuran gue yang meninggal, dan hari ini adalah pertama kali gue mendapat pengalaman tersebut.

ternyata rasanya sedih sekali. sedih sekali seperti kehilangan keluarga.

alasan ia meninggalpun sunggu memilukan. gue tertampar. gue ngga mau kehilangan lebih banyak sahabat karena hal seperti itu.

Ya Allah, semoga engkau memberi tempat yang layak dan indah disisiMu. doaku disini menyertaimu teman.

istirahat yang tenang ya,,, Allah sayang sama kamu.. :)

unemployed

rasanya ngga enak jadi pengangguran. dulu, sepupu gue pernah bilang pas gue curhat sama dia soal mandeknya skripsi gue, dan komentarnya waktu itu adalah, "lebih enak mandek skripsi pe, dibanding udah lulus tapinya belum kerja."

dan sekarang gue merasakannya.

udah hampir satu bulan gue lulus kuliah. dan gue masih selalu pesimis akan bakal diterima atau engga gue kerja di perusahaan orang. seperti yang sdah gue perkirakan kemaren, gue ngga dipanggil lagi untuk tes selanjutnya di Kompas TV. padahal pas interview yang nge interview ya temen gue, tapi masih... aja gue ngga lolos.

ya gue ambil hikmahnya aja. mungkin memang bukan rejeki gue, dan mungkin Allah mau kasih tau kalo gue ngga akan betah kalo seandainyapun gue diterima disana. Amin Ya Allah, semoga memang begitu..

gue baru daftar di dua tempat, dan insya allah gue ngga akan mendaftar di bank. harapan gue sih ngga banyak. terus terang gue emang ngga tertarik untuk bekerja, makanya gue kepengen banget jadi PNS. pns yang masuk jam 10 pulang jam 12. hahaha.

harapan gue cuma satu untuk saat ini, gue bisa bekerja, biar ayah ibu gue ngga malu. kasian anaknya ngga diterima dimana-mana.

gue emang anak yang payah.

Rabu, 01 Juni 2011

bell bott

i dont know, but for me, cut bray or bell bottom is a HUGE mistake.

my Gosh.

gelap

saya pengen buka page yang menarik. ada ide?

salon

pergi ke salon dapat berakibat dua hal. pertama jadi bahagia, dan bisa jadi bad mood seharian, atau bahkan sebulanan.


gue suka banget pergi ke salon. menurut gue ke salon itu asik banget. banyak orang yang bilang cewek tolol yang ngga punya otak yang pergi ke salon. cewek yang hobi perawatan itu identik sama cewek yang ngga ada otaknya.

tapi engga menurut gue.

justru menurut gue, cewek yang ngga bisa dan ngga mau ngerawat dirinya adalah cewek yang bego.

kalo dia emang berwawasan luas, pasti dia tau kalo hari gini penampilan itu penting. karena itu, kita sebagai perempuan harus bisa menjaga penampilan jasmani dan rohani kita.

asek dah bahasa gue.


tapi, ada satu hal yang paling males gue lakuin di salon. dan hal itu adalah potong rambut.
dari gue smp, gue selalu ngerasa kalo hasil potongan rambut di salon itu selalu salah dan ngga pernah sesuai dengan apa yang gue mau. kalo gue bilang, "mas, di ratain aja ya 5 cm." dan akhirnya setelah selesai tau-tau rambut gue udah ilang 10m atau 15cm. kadang-kadang kanan kiri ngga rata, jadi dipangkas terus sampe tau2 abis. atau bisa juga gue mintanya begini, eh, dia malah ngotot rambut gue mestinya diginiin karena merasa paling bener. akhirnya ngga sesuai dengan apa yang gue mau dan bikin gue BT sebulanan.

hal yang paling gw benci adalah, udah jelek, BAYAR pula. no way...


akhirnya semenjak gue kelas 2 sma gue memutuskan untuk selalu memotong sendiri rambut gue. mau potong pendek, potong layer, shaggy, trap, gw bisa. pokonya, prinsip gue, kalo toh hasilnya sama-sama jelek, minimal gue ngga bayar. jadi ngga kesel-kesel amat lah. HAHAHA.


ya pokonya gitu lah. haha. intinya, kalo kalian abis potong rambut, carilah yang bener-bener mau ngedengerin apa yang lo mau, dan juga cari yang orangnya emang up-to-date. jadi pas lo bilang, "potong kaya Fitrop ya mas" atau, "potong kaya agnes ya mbak". tanpa dijelasin pun dia udah ngerti sendiri. asoy lah pokonya. tapi, kalo sekiranya dianya juga geblek, mendingan lo potong sendiri deh. asli! daripada nyerahin rambut lo ke orang yang sok tau mendingan potong sendiri deh!

kemaren malem gue abis potong rambut. ni lagi mikir, pendekin lagi ngga ya?